BK

BK

Sunday, October 27, 2013

Siapakah Aku ?



“Pemahaman Diri”
Pengenalan mengenai ”siapakah aku” dimulai dari pemahaman mengenai ”diri”. Diri (self) merupakan individu yang dilihat baik sebagai sumber aktif (pelaku) maupun objek pasif (yang dikenai perilaku) dari suatu hubungan timbal balik. Diri meliputi multi identitas yaitu diri yang berkaitan dengan peran sosial, kemudian diri sebagai keanggotaan dalam kelompok sosial. Selain itu identitas berkaitan dengan kualitas personal dan evaluasi diri.
Hambatan – hambatan dalam Mengenali Diri :
a.       Cara pandang/ paradigma
b.       Konsep diri atau cermin diri

Bagaimana Cara Mengenali Diri :
       Melakukan refleksi (perenungan) pribadi
       Mencari masukan (umpan balik) dari orang lain

Manfaat Dari Pengenalan Diri
       Pengetahuan diri
       Semakin realistis memandang diri sendiri, semakin objektif menilai orang lain
       Menyadari keunikan diri
       Merupakan syarat penerimaan diri yang menjadi dasar perencanaan masa depan
Proses Pengenalan diri :
                                Pengenalan diri                                    Penerimaan diri
                                                                               
                                                                Pengembangan diri

Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Diri Sendiri :
P  Pengalaman-pengalaman penting dalam hidup. Misalnya, peristiwa-peristiwa penting, hubungan-hubungan di dalam dan di luar lingkungan keluarga yang turut membentuk kepribadian kita.
P  Bakat, kecerdasan dan minat yang dimiliki
P  Cita-cita hidup
P  Nilai-nilai yang dianut
P  Kebiasaan-kebiasaan, baik yang menguntungkan maupun merugikan
P  Sifat-sifat pribadi
P  Cara pandang/ pemahaman kita terhadap diri kita sendiri



Sumber : Materi Latihan Pra Dasar Kepemimpinan Mahasiswa, UKSW 2009

Thursday, October 17, 2013

Mencintai Dengan Tulus



“Mencintai dengan Tulus”
Tuhan mengasihi kita dan selalu setia mengasihi, tidak peduli bagaimana keadaan kita. Meskipun pemahaman akan cinta dan kebaikan Tuhan berbeda-beda antara agama satu dengan yang lain tapi pada dasarnya kita semua mengakui bahwa Tuhan senantiasa mencintai kita dan menghendaki agar kita hidup saling mencintai dengan tulus. Ini yang disebut dengan perintah untuk mencintai
1.    Mencintai menurut ajaran Islam
Islam mengajarkan agar setiap umatnya berkasih sayang. Meskipun demikian, kencintaan pada Allah harus berada diatas segalanya. Kecintaan pada Allah akan membuat manusia melaksanakan apa yang diperintahkan –Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya sehingga cinta dan kasih sayang yang diwujudkan akan terarah.
2.    Mencintai menurut ajaran Kristen
Sebelum Yesus ditangkap dan disalibkan, Ia menyampaikan pesan penting dan terakhir kepada para muridnya. Pesan tersebut dituangkan dalam injil Yohanes yang berbunyi “Aku memberi perintah baru kepadamu yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi”.
3.    Mencintai menurut ajaran Hindu
Dalam ajaran agama Hindu, disebutkan bahwa pada hakikatnya Yoga adalah mencintai Tuhan dengan setulus hati. Kita juga mencintai hal-hal yang lain karena cinta kita pada-Nya.
4.    Mencintai menurut ajaran Buddha
Kasih sebagai pengorbanan dalam agama Buddha menyangkut kesempurnaan yang harus dipraktekkan oleh semua calon Buddhis. Mereka berkorban karena dorongan hati nurani.  
Wujud hidup mencintai dengan tulus dalam kehidupan sehari-hari
1.    Peka terhadap penderitaan sesama (membatu orang yang hidup dalam kekurangan, cacat, tertimpa bencana, menjenguk orang sakit, dll)
2.    Tidak menyebabkan orang lain menderita
3.    Mengantisipasi masa depan (aktif dan proaktif)

Sumber : Bimbingan dan konseling untuk kelas VIII, Esis Erlangga. 2006

Bentuk Syukur Dalam Kehidupan Sehari-hari



"Bentuk Syukur dalam Kehidupan Sehari-hari"
Rasa syukur yang ada dalam hati kita perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Bersyukur berarti mengetahui atau menyadari berkat yang telah diberikan Tuhan dan bergembira atasnya.
Beberapa bentuk syukur yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari ;
1.        Melaksanakan ibadah yang diperintahkan Tuhan kepada kita
Ibadah yang dapat dilakukan misalnya ; ke gereja dan memberikan persembahan/ perpuluhan bagi umat Kristen, shalat dan memberikan zakat bagi umat Islam, sembayang bagi umat Hindu dan Buddha,
2.        Menjaga kesehatan fisik
Misal : Makan teratur, olahraga, menjauhkan diri dari rokok, narkoba, seks bebas, atau apapun yang dapat merusak kesehatan fisik kita.
3.        Menjaga kesehatan mental dan pikiran
Misal ; rajin belajar, membaca, mengkaji ilmu sehingga pengetahuan bertambah serta menjaga pikiran-pikiran dari hal-hal yang dapat merusak seperti menjauhkan diri dari bacaan/ tontonan atau apapun yang bersifat pornografi dan pornoaksi karena dapat menggangu konsentrasi dalam belajar dan bekerja.
4.        Mengembangkan potensi untuk masa depan
5.        Manfaatkan potensi untuk membantu sesama
6.        Tidak menyebabkan orang menderita


Sumber :
Bimbingan dan konseling untuk kelas VII, Esis Erlangga. 2006

Thursday, October 10, 2013

Siapakah Tuhan Bagiku



“Siapakah Tuhan bagiku”

Keyakinan akan keberadaan Tuhan dapat ditumbuhkan dengan ;
1.    Logika
Manusia dapat meyakini adanya Tuhan dengan memperhatikan kehebatan yang ada pada berbagai bagian atau proses yang terjadi pada tubuh manusia, makhluk hidup lainnya atau pada alam semesta.
2.    Keimanan
Keimanan kepada Tuhan dapat dikuatkan dengan mengenal sifat-sifat yang dimilikinya. Diantara sifat-sifat Tuhan adalah berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya, taka da yang menyamai dan menyerupai. Tuhan juga memiliki sifat Maha pengasih, Mahakaya, Maha Pengampun, Maha Menjaga, Maha adil, Maha bijaksana, dsb.
a.       Tuhan Maha kuasa
Semua yang kita alami karena kuasa Tuhan, maka keberhasilan dan kegagalan semua diserahkan kepada Tuhan.
b.      Tuhan Maha adil
Kita tetap percaya bahwa Tuhan selalu berlaku adil. Setiap manusia pasti dilahirkan dengan berbagai kekurangan dan kelebihan diri.
c.       Tuhan Maha mengetahui
Kita percaya bahwa tidak satupun di dunia ini yang tersembunyi dari Tuhan, maka jagalah hati, perilaku dan pikiran untuk tetap dalam kebaikan.
d.      Tuhan Maha Pemaaf dan Pengampun
Tuhan senantiasa memberi ampun dan maaf bagi orang yang melakukan kesalahan dan mau bertobat. Dengan demikian sifat ini mendorong kita untuk senantiasa mau memaafkan kesalahan orang lain.
e.       Tuhan Maha Pengasih
Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kita. Tuhan itu penuh kasih.

Sumber :
Bimbingan dan konseling untuk kelas VIII, Esis Erlangga. 2006