BK

BK

Thursday, November 21, 2013

Univ. Keh



Bip bip bip biiiiiipppp, tiba-tiba hp-ku berbunyi di fajar kala minggu itu. Setelah kubuka ternyata ada pesan masuk dari salah seorang sahabatku… Sambil menahan rasa kantuk yang dalam dan malas-malasan kusempatkan membaca pesan singkat itu, seperti ini bunyinya…
“Ketika kerja kita tidak dihargai, maka saat itu kita sedang belajar KEIKHLASAN.
Ketika hati kita terluka sangat dalam, maka saat itu kita sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
Ketika kita lelah dan kecewa, maka saat itu kita sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
Ketika kita merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kita sedang belajar tentang KETANGGUHAN.
Ketika kita harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kita tanggung, maka saat itu kita sedang belajar KEMURAHAN HATI.
Tetap semangat, tetap sabar, tetap tersenyum, terus belajar karena kita sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN!
Kurang lebih seperti itu pesan yang dikirim oleh sahabatku. Aku melamun sebentar, menerawang jauh kedalam memikirkan kata demi kata dalam pesan itu. Jika aku pikir dan renungkan aaahhhh dangkalnya sekali pikirku selama ini. Sering aku mengeluh, sering aku tidak memaafkan, sering aku tidak bersungguh-sungguh, sering aku putus asa dan tak berdaya, sering aku banyak menimbang-nimbang untuk ikhlas dan bermurah hati, sering dan sering aku complain dengan kehidupan ini dan lupa bahwa hidup ini adalah bagian dari pembelajaran. Belajar tidak hanya tentang IPA, MATEMATIKA dan BK tapi belajar yang sesungguhnya adalah belajar tentang kehidupan itu sendiri. Setiap harinya kita dapat belajar dari setiap kejadian dan apa yang kita temui dan itu lebih berharga dari apapun. Mental dan karakter kita dapat terbentuk kuat dari peristiwa-peristiwa hidup.
Oleh karena itu, mari sahabat setiap detik, setiap menit dan setiap hari kita belajar karena pembelajaran yang sebenarnya, sekolah dan universitas yang sebenarnya adalah KEHIDUPAN itu sendiri. Terus semangat, selalu bersyukur, kelak kita ‘kan disebut lulusan UNIVERSITAS KEHIDUPAN yang berhasil!
Selamat belajar menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN! Salaaammmmm…. J


NB. Terima kasih sahabat untuk SMS’nya J

By. Kris

Teman Sebaya



TEMAN SEBAYA

A.    Siapakah Teman Sebayaku??
1.    Pengertian Teman sebaya
ü Teman sebaya (peer) adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat kedewasaan yang relative sama. Biasanya cenderung berkelompok dan membentuk kelompok teman sebaya (peer group) atau yang populer disebut geng.
ü Menurut John W. Santrock dalam buku Psikologi Remaja, Peer group adalah sekumpulan remaja yang sebaya yang punya hubungan erat dan saling tergantung.
ü Kesamaan yang ada pada kelompok teman sebaya dilatarbelakangi dari faktor usia/ tingkat kedewasaan, sosial, ekonomi, aktivitas, minat, dsb.
ü Interaksi teman sebaya lebih banyak muncul pada anak-anak yang berjenis kelamin sama dari pada yang berbeda jenis kelamin.
ü Peer group sebagai panggung dimana remaja dapat menguji diri sendiri dan orang lain. Di dalam kelompok ini juga seorang belajar menjadi pemimpin, merumuskan dan memperbaiki konsep diri serta mendapat penilaian dari orang yang sejajar dengan dirinya. Dengan demikian peer group menjadi salah satu tempat baik bagi remaja untuk bereksperimen dan membangun kemandirian baik emosi maupun perilaku dari orang tua, bagaimana dukungan emosi mereka terutama ketika anggotanya mengalami masa peralihan yang kompleks menuju kedewasaan dan bagaimana nilai-nilai dalam kelompok memberikan tuntunan moral pada anggotanya. Namun terkadang peer group juga sering dijadikan tempat untuk menghindari aturan-aturan yang dibuat oleh orang dewasa.
2.    Aktivitas para remaja
Ø Bercerita, bermain, bepergian kesuatu tempat, bersosialisasi atau hanya sekedar hang out bersama
Ø Kebanyakan aktivitas dilakukan di luar rumah
Ø Karena remaja lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman sebaya di luar rumah maka pengaruh teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku remaja lebih besar dari pada pengaruh keluarga.
Ø Salah satu tugas perkembangan pada masa remaja adalah seseorang mampu mencapai pola hubungan baru yang lebih matang/ baik dengan teman sebaya, baik laiki-laki maupun perempuan.
3.      Remaja ingin dipilih
Remaja cenderung ingin menonjolkan diri, ingin diakui, ingin mendapat popularitas.
4.      Strategi mencari dan disenangi teman
·         Menciptakan interaksi
·         Bersikap menyenangkan, baik dan penuh perhatian
·         Tingkah laku pro-sosial
·         Menghargai diri sendiri dan orang lain
·         Menyediakan dukungan sosial
5.      Strategi yang tidak tepat dalam mencari teman
v  Perilaku psikologis yang dapat merusak reputasi dan menyakiti perasaan teman ; buruk sangka, memaki, mempermalukan teman, dsb.
v  Sikap diri yang negative
v  Perilaku anti-sosial
v  Agresi fisik dan verbal
Agresi fisik adalah kekerasan yang bertujuan untuk menyakiti orang secara fisik/ mengakibatkan kerusakan fisik ; berkelahi, merusak, meludah, membolos, melanggar peraturan sekolah.
Agresi verbal merupakan tindakan menyakiti orang lain melalui perkataaan seperti berteriak, menghina, membuat lelucon atas orang lain, mengejek, berbohong, memfitnah, menceritakan rahasia dan menghasut.
B.     Menolak Tekanan Negative Dari Teman Sebaya
Dalam penelitian Pamela Espeland, dijelaskan bahwa masalah yang dihadapi remaja masa kini yang sekaligus memberikan pengaruh terburuk pada remaja selain narkoba adalah tekanan teman sebaya à tekanan untuk melakukan hal-hal yang negative seperti memalak, mencuri, merokok, membolos, pergaulan bebas, berbohong, pengrusakan, terlibat geng, dsb.
Cara menolak tekanan negative dari teman sebaya :
1.      Menyingkir
2.      Jauhi teman yang melakukan tekanan padamu
3.      Bersikap seakan-akan teman yang sedang menekanmu tidak serius dengan apa yang akan dilakukannya agar kita tetap tenang dan bisa berpikir rasional
4.      Tolak dengan kalem tapi tegas
5.      Tolak dan beri alasan
6.      Tolak dan utarakan nilai atau keyakinan yang kamu pegang
7.      Tolak dan ingatkan temanmu tentang konsekuensi perbuatan tersebut
8.      Tolak dan ganti topik pembicaraan
9.      Tolak dan tawarkan alternative positif
10.  Tolak dan tanya temanmu
11.  Tolak sambil melempar humor
12.  Tolak dan lakukan tekanan pada temanmu
13.  Utarakan perasaanmu
14.  Manfaatkan orangtuamu sebagai alasan
15.  Tegaslah pada pendirianmu sendiri
16.  Lawan temanmu
17.  Panggil temanmu yang lain untuk membantumu
18.  Selalu siapkan alternative jalan keluar atau “plan B”
19.  Tertawa saja
20.  Carilah teman yang tidak memaksamu melakukan hal-hal yang berbahaya
21.  Mintalah seorang penengah untuk membantumu
22.  Laporkan pada orang dewasa
23.  Yakinlah pada nalurimu
24.  Putuskan hubungan dengan teman yang melakukan tekanan saat itu juga

C.     Cara Menyesuaikan Diri Di Lingkungan Yang Baru
1.      Menata persepsi kita tentang lingkungan baru tsb
2.      Menata diri
3.      Persiapkan bental
4.      Mulailah Beradaptasi, mulai berkenalan
5.      Rajin-rajinlah memulai pembicaraan
6.      Hargailah orang, budaya & aturan di lingkungan baru tsb
7.      Tahu kapan/ porsi bercanda yang benar
8.      Menjadi orang yang dipercaya
9.      Menjadi teman yang bisa diandalkan
10.  Open mind


Sumber :
·      Rintyastini, Yulita & Suzy Yulia. 2006. Bimbingan dan Konseling SMP Untuk Kelas VII. Jakarta: Esis Erlangga
·      Teguhbayu. 2011. “tips bergaul yang baik dan benar”. com (diunduh Oktober 2013)

Tuesday, November 19, 2013

Kemana Setelah SMP (lanjutan)



A.  SMA dan Perguruan Tinggi
Pendidikan di SMA dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Pendidikan di SMA memiliki tujuan menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan ;
1.      Menguasai pengetahuan dan keterampilan akademik serta memiliki etos belajar untuk melanjutkan pendidikan.
2.      Mengalihgunakan kemampuan akademik dan keterampilan hidup (life skill) di masyarakat dalam membangun hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.
Pemilihan program studi di SMA yaitu Ilmu Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa.
Program studi di SMA, mata pelajaran yang dipersyaratkan dan nilai minimum
1.      IPA, mata pelajaran yang dipersyaratkan ; Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia. Nilai minimum 7,0 (70)
2.      IPS, mata pelajaran ; Kewarganegaraan, Sejarah, Ekonomi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. Nilai minimum 7,0 (70)
3.      Bahasa, mata pelajaran ; Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kewarganegaraan, Ekonomi, Matematika. Nilai minimum 7,0 (70).

Mata pelajaran Program Studi Ilmu Alam : pendidikan agama, kewarganegaraan, bahasa dan sastra Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, kesenian, pendidikan jasmani, sejarah, geografi, fisika, kimia, biologi, keterampilan/ kejuruan/ teknologi informasi dan komunikasi/ bahasa asing (jika ada, tergantung kebijakan masing-masing sekolah).
Mata pelajaran Ilmu Sosial : pendidikan agama, kewarganegaraan, bahasa dan sastra Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, kesenian, pendidikan jasmani, sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, keterampilan/ kejuruan/ teknologi informasi dan komunikasi/ bahasa asing (jika ada, tergantung kebijakan masing-masing sekolah).
Mata Pelajaran Ilmu Bahasa : pendidikan agama, kewarganegaraan, bahasa dan sastra Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, kesenian, pendidikan jasmani, sejarah, antropologi, sastra Indonesia, bahasa asing lainnya (mandarin, jepang, dll), keterampilan/ kejuruan/ teknologi informasi dan komunikasi/ bahasa asing (jika ada, tergantung kebijakan masing-masing sekolah).
Pelaksanaan Sistem pendidikan :
SMA/ SMK swasta dan SMA/ SMK Negeri
Setiap SMA/ SMK swasta maupun negeri mempunyai peringkat berdasarkan prestasi SMA/ SMK yang bersangkutan ; dinilai berdasarkan nilai hasil belajar setiap semester, dan ujian akhir sekolah/ nasional, serta derajat akreditasi sekolah.
Akreditasi sekolah merupakan proses penilaian secara menyeluruh terhadap kelayakan dan kinerja lembaga atau program pendidikan.
Pelaksanaan akreditasi sekolah menjadi tanggung jawab Badan Akreditasi Sekolah (BAS). Tujuan pelaksanaan akreditasi sekolah adalah ;
·         Menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan
·         Memperoleh gambaran tentang kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kualitas pendidikan
Komponen sekolah yang menjadi bahan penilaian akreditasi adalah sebagai berikut :
·         Kurikulum dan proses belajar mengajar
·         Administrasi dan manajemen sekolah
·         Organisasi dan kelembagaan sekolah
·         Sarana dan prasarana
·         Ketenagaan
·         Pembiayaan
·         Peserta didik
·         Peran serta masyarakat
·         Lingkungan dan kultur sekolah
                               
SMA yang dikelola pemerintah (SMA Negeri)  apabila berhasil memenuhi kriteria peringkat tertinggi di wilayah  tertentu akan disebut sebagai SMA Unggulan atau SMA Plus. Sekolah swasta yang sudah dinilai lulus akreditasi disebut sekolah terakreditasi. Sekolah swasta terakreditasi diklasifikasikan dalam tiga tingkatan ;
1.      Terakreditasi dengan predikat “Amat baik”
2.      Terakreditasi dengan predikat “Baik”
3.      Terakreditasi dengan predikat “Cukup”
Menurut Tim MGP & kelompok kerja pengembangan kurikulum sanggar Bimbingan dan Konseling SMP DKI Jakarta, ada beberapa saran yang bisa kita ikuti bila ingin melanjutkan pendidikan ke SMA :
1.      Berminat pada SMA yang dipilih
2.      Disetujui oleh orang tua
3.      Memenuhi persyaratan akademis
4.      Sesuai dengan kondisi sosial-ekonomi orang tua
5.      Memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
6.      Memahami karakteristik SMA yang dipilih
7.      Mengikuti system PSB (Pendaftaran Siswa Baru) yang diberlakukan di sekolah yang bersangkutan
8.      Mempersiapkan diri dengan belajar sebaik-baiknya dan berdoa serta menjaga kondisi tubuh agar senantiasa sehat dan bersemangat





B.  SMK dan Ruang Lingkupnya
Pendidikan di SMK ditujukan untuk menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja. Jika kita memutuskan untuk memilih SMK maka pikiran kita harus dipusatkan untuk belajar bekerja, siap mencintai dan menekuni bidang kejuruan, berlatih kreatif, selalu berusaha menciptakan sesuatu yang baru (produktif) serta bersikap professional. Bersekolah di SMK penting jika memiliki fisik dan mental yang sehat dan kuat, selalu berusaha mengembangkan diri, serta siap berkompetensi.
Menurut Tim MGP Sanggar BK DKI Jakarta, tujuan pendidikan di SMK adalah :
1.      Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional
2.      Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri
3.      Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada masa kini dan masa yang akan datang
4.      Menyiapkan lulusan yang bermutu agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif
Berdasarkan data dari Tim MGP SMP Sanggar BK DKI Jakarta (2004), jenis SMK dibagi menjadi sembilan kelompok :
1.      Kelompok Teknologi dan Industri (STM umum dan STM khusus)
2.      Kelompok Bisnis dan Manajemen (SMEA)
3.      Kelompok Seni Kerajinan (SMIK)
4.      Kelompok Pariwisata (SMIP, SMTK, dan SMKK)
5.      Kelompok Kesejahteraan Masyarakat (SMPS)
6.      Kelompok Kesenian (Karawitan)
7.      Kelompok Olahraga (SMA Olahraga)
8.      Kelompok Agama (Madrasah Aliyah, Pesantren, Seminari, dan Pasraman)
9.      Kelompok Kesehatan dan Obat-obatan (SPK, Rawat Gigi, SMF dan Analisis Kesehatan)
Menurut Tim MGP SMP Sanggar BK DKI Jakarta, standar prestasi SMK diukur berdasarkan ketentuan berikut :
1.      Penyaluran dan penempatan lulusan dalam bursa kerja
2.      Kerjasama/ kemitraan sekolah dan industry
3.      Skala Prakerin (Praktek Kerja Industri)
Berdasarkan standar prestasi SMK, kelulusan siswa dari SMK diukur berdasarkan :
1.      Nilai akademis
2.      Kompetensi bidang keahlian (diketahui melalui hasil ujian praktik)
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika ingin melanjutkan pendidikan ke SMK :
1.      Berminat
2.      Disetujui oleh orang tua
3.      Memenuhi persyaratan akademis ;
4.      Sesuai dengan kondisi sosial – ekonomi orang tua
5.      Siap bekerja, kreatif, produktif dan adaptif
6.      Memahami karakteristik SMK dan jurusan (bidang keahlian) yang dipilih, baik lokasi, lingkungan, transportasi, prospek masa depan maupun prestasinya.
7.      Mengikuti sistem PSB (Pendaftaran Siswa Baru) yang diberlakukan di sekolah yang bersangkutan
8.      Mempersiapkan diri dengan belajar sebaik-baiknya dan berdoa serta menjaga kondisi tubuh agar senantiasa sehat dan bersemangat